Pandemi corona virus disease-19 masih menjadi persoalan hingga awal tahun 2021 ini. Kasus positif yang terus bertambah setiap harinya mengingatkan kita bahwa pandemi ini masih belum berakhir. Perilaku pencegahan harus dilakukan dimulai dari diri sendiri sampai ketingkat masyarakat yang lebih luas. Berbagai media edukatif yang mengacu pada penanganan covid-19 selalu menekankan untuk selalu mematuhi 3M, yaitu, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Perlu diketahui bahwa corona virus disease ini menyebar melalui droplet yang dipercikkan oleh penderita atau seseorang yang terinfeksi saat batuk atau berbicara.
Kementrian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa penyebaran penyakit ini terjadi melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, sehingga penggunakan masker sangatlah penting sebagai bentuk perlindungan individu dari percikan droplet tersebut. Begitu juga dengan menjaga jarak aman minimal 1 meter sesuai dengan rekomendasi WHO sebagai proteksi awal menghadapi covid-19 ini. Lalu mengapa harus cuci tangan dengan sabun? Corona virus disease ini merupakan virus RNA dengan selubung lipid bilayer, dan sabun dapat mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak atau minyak sehingga sangat disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun. Penggunaan handrub berbasis alkohol juga boleh digunakan saat tangan tidak tampak kotor karena dapat mengurangi infektivitas virus, namun tetap lebih disarankan cuci tangan dengan sabun dan air megalir.
Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah Tarakan dalam hal pencegahan penularan persebaran covid-19 memberikan gambaran yang jelas bahwa penggunaan masker dan perilaku rajin cuci tangan adalah dasar dari upaya pencegahan itu sendiri. Dilihat dari penyediaan wastafel portable dilengkapi dengan sabun cuci tangan di beberapa titik, lalu pengadaan handrub dan penekanan penggunaan masker serta perlakuan bagi orang yang hendak memasuki pesantren sebelumnya harus melakukan pengecekan suhu di pos keamanan dan tidak diperkenankan memasuki pesantren bagi yang tidak menggunakan masker. Upaya-upaya pencegahan yang terus dilakukan di pesantren yang didominasi hijau itu semoga tidak memberi celah sedikitpun bagi covid-19 untuk menyapa penghuninya.
Sebagai penutup, meskipun banyak upaya yang telah dilakukan berbagai pihak dalam hal pencegahan penularan virus corona, tetapi kesadaran individu terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan adalah kunci utamanya. Oleh karena itu, mari disiplin memakai masker, menjaga jarak serta mengikuti protokol kesehatan. Salam sehat, salah sejahtera. Fastabiqul khoirot.
_TIM UKS
Sumber:
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Update 6 Maret 2020. Frequently Asked Questions (FAQ) COVID-19
Susilo, Adityo; dkk. (2020). Corona Virus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol.7 No.1 Quyumi, E., & Alimansur, M. (2020). Upaya Pencegahan Dengan Kepatuhan Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Relawan Covid. JHP RECODE