Melalui mbstarakan.sch.id, Tarakan (06/02/2021). Pihak Kurikulum SMP dan SMA Muhammadiyah Boarding School Tarakan (MBS Tarakan), menyampaikan program yang sedang berlangsung di MBS Tarakan sebagai upaya menangani pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Belajar Dari Rumah (BDR) yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 11 bulan.
PJJ dan BDR merupakan salah satu proses pembelajaran yang dilaksanakan baik secara luring maupun daring. Pembelajaran ini tidak berbeda dengan pembelajaran Tatap Muka, hanya saja tempat dan cara pengajarannya dilakukan melalui suatu media. Secara teknis pembelajaran PJJ dan BDR bisa menggunakan berbagai macam metode pembelajaran antara lain menggunakan Video Conference, Edmodo, Classroom, WhatApps, Youtube dan kombinasi dari beberapa aplikasi tersebut.
“Program PJJ dan BDR dilaksanakan dengan waktu pembelajaran selama 2 x 20 menit untuk 1 mata pelajaran, perhari dilaksanakan 3 mata pelajaran mulai pukul 08.00 Wita – 10.00 Wita. Tidak hanya pembelajaran formal, MBS juga melaksanakan program kepesantrenan lainnya seperti pemantauan/kontrol ibadah, program tahfizh dan kegiatan sosial selama di rumah oleh musyrif/pengasuh asrama melalui WA Grup”, ungkap Ust. Amran selaku kurikulum SMA MBS Tarakan.
“Di masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020, PJJ dan BDR dilaksanakan oleh semua kelas pada tingkat SMP, namun pada tahun 2021 secara bertahap pihak sekolah telah kembali melaksanakan pembelajaran Tatap Muka. Saat ini kelas 7 dan 9 telah masuk secara bertahap dan kelas 8 masih dalam PJJ dan BDR”, sebagaimana yang disampaikan oleh Ust. Arief selaku kurikulum SMP MBS Tarakan. Sementara itu pada tingkat SMA, kelas X dan kelas XI masih melakukan PJJ dan BDR. Baru kelas XII yang melakukan pembelajaran Tatap muka, tentu hal ini dilaksanakan untuk menyiapkan kelulusan dan ujian akhir serta wisuda yang akan segera dilaksanakan.
Seperti yang kita ketahui, pelaksanaan PJJ dan BDR sangat dibutuhkan dikarenakan perlu adanya proses penyesuaikan kondisi pada masa Covid-19, untuk mencengah penularan dan penyebaran virus. Tujuannya agar materi pembelajaran tetap tersampaikan walaupun hanya materi esensial dengan minimnya akses interaksi antar santri/wati dengan guru pengampu. Namun, melalui kreativitas dan kerja sama antara guru pengampu, orang tua, musyrif/pengasuh, dan pihak-pihak yang turun berkontribusi membuat program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Belajar Dari Rumah (BDR) dan berjalan sesuai yang diharapkan.
Evaluasi dilakukan setiap bulan sebagai upaya peningkatan program melalui berbagai model variasi pembelajaran. Harapan kami siswa tetap mendapatkan haknya dalam menerima pembelajaran meskipun pada masa covid-19 dan semoga PJJ dan BDR tidak berlanjut, pelaksanaan Tatap Muka dapat segera berlangsung dengan menaati Protokol kesehatan.
Penulis : Enggar
Editor : AgP
