Ibnu Khaldun adalah seorang sejarawan, filosof, dan negarawan terkenal dari abad ke-14. Ia lahir pada tahun 1332 di Tunis, Afrika Utara, dan dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah pemikiran dunia.
Salah satu karya terkenal Ibnu Khaldun adalah “Muqaddimah” atau “Prolegomena”. Karya ini merupakan sebuah pengantar untuk kitab sejarah dunia yang disusunnya, yang ia selesaikan pada tahun 1377 Masehi. “Muqaddimah” membahas teori sejarah dan metode penelitian, serta memaparkan pandangannya tentang peran faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik dalam membentuk peradaban manusia.
Ibnu Khaldun memperkenalkan konsep “asabiyyah” atau semangat kebersamaan dalam karyanya. Menurutnya, semangat kebersamaan dan persatuan di antara kelompok-kelompok manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan sebuah peradaban. Namun, semangat kebersamaan juga bisa menjadi faktor yang merugikan ketika diambil secara berlebihan, karena dapat menimbulkan sikap kebencian terhadap kelompok lain.
Selain sebagai sejarawan dan filosof, Ibnu Khaldun juga terlibat dalam dunia politik. Ia pernah menjadi menteri di beberapa negara seperti Tunisia, Maroko, dan Granada. Ia juga diakui sebagai pendiri ilmu sosiologi, dan kontribusinya dalam pemikiran sosial masih dihargai hingga saat ini.
Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperkenalkan metode penelitian empiris dalam sejarah. Ia menekankan pentingnya pengamatan langsung dan analisis data dalam penelitian sejarah, sehingga dapat dihasilkan kesimpulan yang lebih akurat dan obyektif.
Selain itu, Ibnu Khaldun juga memperkenalkan konsep “siklus peradaban” atau “tasyri’ al-umran” dalam pemikirannya. Menurutnya, sebuah peradaban akan mengalami siklus yang berulang-ulang, yaitu fase pertumbuhan, kemakmuran, kemunduran, dan kehancuran. Ibnu Khaldun memandang bahwa hal ini terjadi karena semakin lama sebuah peradaban berdiri, semakin banyak pula faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan semakin rumit pula hubungan antar masyarakat di dalamnya.
Selain “Muqaddimah”, Ibnu Khaldun juga menulis beberapa karya lainnya, seperti “Kitab al-‘Ibar”, “Kitab al-‘Ajab”, dan “Kitab al-Jadwal”. Karya-karyanya yang berharga ini telah menjadi sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi bagi banyak orang selama berabad-abad.
Di akhir hayatnya, Ibnu Khaldun kembali ke Tunis dan menjadi penasihat untuk pemerintah. Ia meninggal pada tahun 1406 Masehi di usia 74 tahun. Namun, warisannya dalam sejarah pemikiran masih terus dihargai dan dipelajari hingga saat ini. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling brilian dalam sejarah intelektual Islam dan pemikiran dunia.
Author
AGP