Oleh : Ahmad Bukhori
Anak kecil itu menangis
Perempuan separuh baya tergopoh gopoh menghampiri
Dikeluarkannya selendang usang
Untuk mengikat anak itu ditulang belakang
Merunduk berjalan mundur
Melanjutkan tandur
Menebar benih-benih kehidupan
Untuk kader masa depan
Sikecil itu menangis
Sosok yang tak asing datang kembali
Menjadi teman sebangku
Mendengarkan petuah Sang Guru
Dan……saat itupun datang
Ibu…..aku berangkat dulu
Ke Kota yang jauh darimu
Kan ku mantabkan langkahku
Karena ku pergi dengan rindhomu
Engkau tak pernah tahu nuun walqolami wama yasturuun
Tapi kau mengukir kepada generasimu turun temurun
Generasi yang siap untuk melangkah
Sebagai pelopor dan pelangsung penyempurna amanah
Kau bukanlah Nasyiatul Aisyiyah
Yang albirru manittaqo menemani setiap langkah
Tapi kau bakar semangat jiwa muda ini
Hingga fastabiqul Khoirot menggelora dihati
Ibu……ini aku anakmu
Yang berasal dari sesuatu yang hina
Dengan keringat dan do’amu
Kau jadikan diri ini sempurna
Kau bukanlah Aisyiyah
Yang pergerakannya kesegala arah
Tapi kau tancapkan Sang Surya didada
Sebagai semangat menegakkan agama
Mulut ini tak lelah komat Kamit
Memohon kepada Sang Penguasa Langit
Saat kembali nanti
Kita dikumpulkan di surga ilahi