oleh : Nurul Aisyah
Wahai jiwa, padamu nyawa! Engkau meninggalkan dunia
atau dunia meninggalkanmu..? Engkau mengumpulkan dunia
atau dunia mengumpulkanmu..
Janganlah lalai dari mengingat dzikrul maut..!
yang akan datang pasti,
Kematian yang menjemput di pagi maupun sore hari..
Beruntunglah bagi hamba yang di panggil malaikat pada akhir hidupnya:
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah engkau menuju kepada ampunan dan keridhoan alloh..!”
Dialah hamba yang beruntung dunia maupun akhiratnya..
Ajal yang begitu kian mendekat, ketika tersingkap penutup sekat..
Seorang hamba akan berkata kepada kematian yang mendekatinya,
“…yaa Rabb-ku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang sholeh”
(Qs. Al-munafiqun (63) : 10)
Mungkinkah malaikat maut akan sanggup menangguhkan
kematian seorang hamba, walau sekejap saja?
Sekalipun sejenak hanya ingin sedekah,
beramal sholeh walau sebentar saja?
Pastilah malaikat maut menjawabnya,
“Engkau telah menghabiskan hari-hari, maka tiada hari lagi bagimu..”
hamba paksakan dalam pinta,
“Beri tngguhlah aku beberspa saat..!”
jawab sang Pencabut Nyawa,
“Engkau telah menghabiskan perkataanmu, maka tiada perkataan lagi bagimu”
lalu, dimanakah lisan yang dulu fasih dalam bicara,
mengapa hanya mampu terdiam?
Dimanakah suara yang dulu begitu indah nan merdu,
Mengapa hanya diam membisu?
Dimanakah aroma harum wangi,
mengapa sekarang membusuk bangkai?
Dimanakah gerakan lincah itu,
mengapa diam membatu..?
Dimanakah dulu gelimang harta, mengapa kini miskin?
Celakalah diri seorang hamba
jika hidup penuh syahwat, penuh maksiat belaka..
Dan kabar gembira bagi hamba yang selalu taat pada tuhannya..
Yaa Rabb…
Engkau yang menguasai awal dan akhir hidup kami,
akhirkanlah yang terbaik bagi kami ….