Tarakan – Penerimaan santri baru tahun ajaran 2021/2022 secara resmi dibuka pada tanggal 01 Oktober 2020. Launching dilakukan secara online melalui channel Youtube pesantren tepat pukul 12.00 wita pada hari kamis kemarin.
Berbeda dengan tahun lalu, pada penerimaan santri tahun ini pelaksanaanya secara keseluruhan menggunakan metode online(daring). Terus berkembangnya kasus positif Covid-19 yang menjadi dasar pertimbangan menggunakan metode full online.
Penerimaan santri baru tahun ajaran 2021/2022 dilaksanakan 2 gelombang, Tahap pertama dimulai pada tanggal 01 Oktober – 31 Desember 2020, dan Tes masuknya akan dilaksanakan pada tanggal 01 – 02 Januari 2020 secara online. Pengumuman Kelulusan calon santri baru akan disampaikan seminggu setelah pelaksanaan tes masuk. Apabila kuota santri telah terpenuhi pada gelombang pertama, maka penerimaan gelombang kedua tidak akan dilaksanakan.
Tahapan Tes Masuk tidak mengalami perubahan dari tahun lalu hanya saja secara teknis seluruh proses seleksi dilaksanakan secara daring. “seluruh tahapan tes masuk akan dilaksanakan secara virtual(online) dan akan kami buatkan video tutorial terkait teknis tesnya” tutur Ustadz Juanda sebagai Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru 2021/2022.
Jumlah santri yang akan diterima pada penerimaan kali ini hampir sama dengan tahun lalu yakni, 200 santri terdiri dari 4 kelas tingkat SMP dan 2 kelas tingkat SMA. Adapun untuk Program Khusus Takhasus akan menjalani serangkaian tes seleksi yang berbeda seperti minimal mempunyai hafalan minimal 5 Juz, mempunyai basic bahasa arab dan syarat lainnya.
Ustadz Juanda yang di amanahi sebagai ketua panitia juga menyampaikan beberapa pesan, “Harapannya dengan penerimaan santri baru kali ini kita dapat mendapatkan kader kader unggulan yang akan mewujudkan visi misi pesantren kita yaitu mengahasilkan generasi unggul dalam bidang Qur’an dan bahasa” .
