Oleh : Abel Kaulah Putri | Santri Kelas 5 MBS Tarakan
Aku adalah seorang siswa yang baru saja menduduki kursi sekolah menengah atas, menjadi seorang siswa baru pastinya membuat ku ingin sekali memiliki pengalaman-pengalaman seperti kakak-kakak kelas ku, tapi apalah daya covid ini memaksaku untuk belajar dari rumah.
Membayangkan bagaimana jika pelajaran tatap muka akan dilakukan, pastinya aku harus melaksanakan berbagai macam protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Ya Tuhan aku tidak bisa membiarkan salah satu anggota tubuh ku terluka dan akan memberikan kesan perih dan terkelupasnya kulit di jari-jari indah ku ini, bahkan di tempat umum seperti warung makan pun aku harus menggunakan sendok dan teman-temannya agar tangan ku tidak tersentuh sabun yang mengerikan itu.
Karena pelajaran tatap muka belum dilaksanakan akhirnya pemerintah menyarankan setiap Sekolah agar tetap melaksanakan pembelajaran melalui daring, Sekolah-sekolah banyak melakukan pembelajaran hybrid dan blended learning, tapi tidak dengan Sekolah ku kami masih setia dengan pembelajaran daring melalui zoom, dan whatsapp, oh iya youtube juga masih setia menemaniku belajar tak lupa juga dengan classroom yang selalu rekan dikala tugas menumpuk
Karena alergiku ini aku harus rutin memeriksa kulit ku setiap tahunnya dan menggunakan sabun khusus dari dokter dengan resep yang telah dituliskan, pada akhirnya jika nanti pelajaran tatap muka akan benar-benar dilaksanakan terpaksa aku harus selalu membawa sabun ku itu kemana-mana karena jika tidak aku akan merasakan perih yang sangat teramat dalam. Nah, untuk orang-orang yang merasakan hal yang sama seperti ku semangat alergi kita ini tidak boleh menghambat kita dalam melaksanakan pembelajaran, kita semua harus semangat demi keberlangsungan hidup kita kelak.
Dalam masa pembelajaran daring kali ini aku sangat bangga pada para guru yang selalu sabar, mereka semua sangat hebat dengan segala kemampuan mereka, mereka bisa membimbing kami belajar walau hanya melalui alat elektronik, satgas kesehatan juga, dengan segala tenaganya mereka mengabdikan diri dan tetap siaga dalam menjalankan segala tugas-tugasnya, dan teruntuk kedua orang tuaku aku sangat bersyukur bisa terlahir dan memiliki orang tua yang sangat berjuang demi pendidikan anak-anaknya, menjadi anak pertama juga membuat ku lebih terdorong untuk belajar lebih giat karena adik-adikku akan selalu siap mencontohi ku kapan pun dan dimana pun.
Sebagai seorang pelajar kita selayaknya selalu melakukan apa yang diperintahkan oleh guru karena kita tidak tau apakah beliau bisa menggunakan segala alat elektronik dengan benar,jangan mau seenaknya ketika masuk zoom dan kita mematikan kamera lalu kembali sibuk dengan urusan yang kurang penting sehingga kita tidak memerhatikan dan tidak mendengarkan apa yang guru kita sampaikan.
Sedikit motivasi dari ku “Jika kamu tidur dan bermimpi akan ada dua keputusan Melanjutkan mimpi itu atau Mewujudkannya”